Soal Tuduhan Wali Kota Pekalongan Meninggal Karena Menyegel Masjid, Berikut Klarifikasinya
Pekalongan, SatuNegeri.net - Ada fitnah bertebaran di media
sosial yg menyatakan “Pak Alex, Walikota Pekalongan melakukan penyegelan
masjid. Dan beberapa hari kemudian Pak Alex meninggal dunia. Menurut salah satu
akun facebook Ricki Heryansyah, hal tersebut adalah fitnah keji! mereka
orang-orang yg buta dan tak bisa melihat bagaimana cintanya Pak Alex pada
masjid.
Pak Alex dan keluarga adalah
orang-orang yang dihatinya selalu terpaut pada masjid. H. Ahmad Nurwiryo (Denur
Wiryo – Buyut Pak Alex) adalah salah satu pendiri Masjid Jami’ Kauman)
Pekalongan. H.A. Djunaid (Kakek Pak Alex – Pendiri GKBI, Kospin Jasa) sudah
membangun puluhan masjid tidak hanya di Pekalongan, tapi dari Serang hingga
Banyuwangi ada banyak masjid yg dibangun beliau.
Di Kecamatan Sleman saja,
setidaknya ada tiga Masjid besar yg dibangun Pak Djunaid, yaitu Masjid Ganjuran
di Jl Magelang Medari, Masjid Sebayu dan Masjid Murangan (Jl Agrowisata). Mau
tahu jumlah sebenarnya? kalian pasti tercengang.
Sementara, HA. Zaky Arslan Djunaid
(Ayah) juga meneruskan perjuangan Pak Djunaid. Banyak masjid yg sudah dibangun
Pak Zaky. Pak Zaky juga melakukan pembangunan ulang masjid masjid yg dulu
didirikan Pak Djunaid. Saya melihat dan menyaksikan sendiri, bahkan di beberapa
masjid saya ikut terlibat dalam proses pendiriannya. Salah satu yg fenomenal
adalah Masjid Muhammad Cheng Hoo di Purbalingga dan Masjid megah yg ada di
Ponpes Tazakka Batang.
Itulah, mengapa saya memilih judul
HATI SERIBU MASJID saat menulis biografi Pak Zaky, karena beliau sangat sangat
cinta masjid.
Pak Alex, juga adik-adiknya (Andy
Arslan Djunaid dan Afzan Arslan Djunaid) mereka juga menuruni Buyut, Kakek dan
Ayah mereka. Dalam hari-hari mereka selalu ada perbincangan soal pembangunan
masjid. Bahkan Pak Alex sendiri sudah sepuluh tahun lalu mendirikan Mushola di
sebuah perumahan di Pekalongan, oleh warga Mushola itu diberi nama Mushola
Ahmad Alf Arslan Djunaid – nama lengkap Pak Alex.
Mereka (Pak Alex, Pak Andy dan Mas
Afzan) setiap membuka usaha di sebuah tempat, dimana saja, selalu yang
ditanyakan adalah “Dimana masjid yg terdekat?” lalu mereka mengunjungi masjid
itu, melihat-lihat dan memberikan bantuan dalam jumlah yg sangat besar untuk
masjid itu, agar masjid itu bisa dipugar dan diperindah dan bisa memakmurkan
jamaah.
Tentang Penyegelan Masjid
Terkait masjid tersebut, itu
masjid dari kelompok yg disebut Salafi, sementara masyarakat nya adalah
nahdliyin. Pengelola masjid sering mengadakan pengajian yg suaranya keras keras
dan keluar, masyarakat protes. Pemkab Berusaha menengahi tp tuntutan masyarakat
sangat keras
Pada sisi lain, pemerintah ingin
menegakkan aturan ttg IMB. Ini sekaligus juga digunakan Sebagai alat pemkot
untuk melakukan penertiban. Ada jalan tengah, Ustadz Koko Sebagai Mediator.
Walikota siap memproses penerbitan IMB. Pihak masjid, diwakili oleh Ustadz Koko
(Salafy juga) memberikan bantahan keras tentang itu dan menganggap berita
seperti judul diatas adalah fitnah keji.
Beberapa saat setelah Pak Alex
meninggal, Ustadz Koko langsung menuju rumah duka, yasinan dan membaca doa utk
beliau. Pada waktu itu, sudah mulai berseliweran berita tersebut, dan Ustadz
Koko langsung membantah, istighfar dan sangat khawatir kalau berita itu sampai
ke pihak keluarga, yang tentu sangat menyakitkan. [SN / ngel]
Post a Comment