Header Ads

Karni Ilyas Minta Narasumber Cabut Pernyataannya soal Ma’ruf Amin yang Disaksikan Kuasa Hukum ILC




Portal Islami - Pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas meminta narasumbernya mencabut pernyataan yang telah ia ungkapkan sebelumnya.

Narasumber tersebut ialah budayawan Ridwan Saidi yang dianggap telah salah memberikan pernyataan soal calon wakil presiden (cawapres) 01 Ma’ruf Amin.

Seperti dilansir oleh kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Karni Ilyas pun meminta Ridwan untuk mencabut pernyataannya.

Permintaan Karni ini juga turut disaksikan oleh kuasa hukum ILC yang hadir di setiap episode-nya yakni Tjandra Sridjaja.

“Sebelum saya minta closing statement dari Pak Mahfud MD, saya persilahkan babe Ridwan Saidi untuk mencabut kembali penilaiannya terhadap cawapres,” ujar Karni Ilyas.

“Statement-nya terhadap cawapres Ma’ruf Amin,” tambahnya.

Kuasa hukum ILC yang berada di dekat Ridwan Saidi pun dengan seksama memperhatikan Ridwan.



Berbeda dengan orang di sekitar meja Ridwan yang tampak santai dan tak melihat secara langsung Ridwan.

Ridwan lalu mengatakan dirinya menerima keberatan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Nusron Wahid yang merasa keberatan dengan pernyataan Ridwan.

“Yang pertama saya menerima keberatan saudara Nusron,” ujar Ridwan.

“Yang kedua saya menarik perkataan saya mengenai stage act, terima kasih,” kata Ridwan yang disambut oleh tepuk tangan dari para hadirin.

Setelah usai memberikan pernyataan tersebut, kuasa hukum ILC juga mengajak bicara Ridwan Saidi.

Kuasa Hukum ILC Tjandra Sridjaja memperhatikan pernyataan Ridwan Saidi, Selasa (19/3/2019). (Capture YouTube Indonesia Lawyers Club)
Lihat videonya di menit awal:



Diketahui, mulanya keberatan itu disampaikan Nusron Wahid yang menegur Ridwan Saidi yang dianggap melecehkan Ma’ruf Amin.

Nusron merasa Ridwan Saidi telah melecehkan Ma’ruf Amin lantaran memberikan penilaian seputar penampilan dan gaya panggung saat debat calon wakil presiden (cawapres) pada Minggu (17/3/2019).

“Pak Karni saya mohon izin Pak Karni. Saya kira ini sudah jauh dari peradaban Indonesia, yang disampaikan oleh Pak Ridwan Saidi,” kata Nusron.

“Mohon maaf, saya juga bisa mengata-katain yang lain tentang Pak Ridwan Saidi,” kata Nusron Wahid dengan nada emosi.

“Sampai ngomong diseret-seret, sarungnya kepanjangan dan sebagainya.”

“Ini masalah style dan sebagainya, kepribadian orang dan orangtua dan sebagainya, ini enggak patut menurut saya,” sambungnya.

Nusron kembali menegaskan ketidaksetujuannya atas pernyataan yang dilontarkan oleh Ridwan Saidi, dan meminta untuk mengembalikan pembicaraan sesuai topik atau tema diskusi.

“Saya keberatan dengan statement yang disampaikan oleh Pak Ridwan Saidi.”

“Saya kira publik juga keberatan, mohon izin Pak Karni, acara ini kembali ke topik tidak usah kembali ke yang lain,” ujar Nusron dengan tegas.

Diketahui, topik yang dibahas dalam acara tersebut adalah ‘OTT Romy, Ketua Umum PPP: Pukulan bagi kubu 01?’.

Di akhir tanggapannya, Ridwan Saidi menyinggung masalah peradaban yang dicontohkan oleh kedua cawapres.

“Saya tidak banyak mendengar dari dua calon ini masalah peradaban, tidak ada,” kata dia.

“Bahkan istilah itu enggak saya temukan. Disederhanakan dalam debat cawapres kemarin ya yang lebih banyak stage act.”

“Ya memang penting stage act, karena John Kennedy mengalahkan Nixon karena stage act Kennedy prima, waktu itu, ada itu di televisi,” jelas Ridwan Saidi.

Ridwan Saidi kemudian membicarakan gaya panggung cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dan gaya berpenampilannya.

“Yang kemarin, maaf ya saya bicara stage act tidak konten ya, saya kira Sandi betu-betul mengerti peradaban memakai jas.”

“Duduk dia buka kancingnya, berdiri dia tutup. Dari situ saja sudah bisa dinilai, belum lagi vocal presentation, saya tidak bicara konten,” jelas Ridwan Saidi.

Ia juga memberikan komentar terhadap cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin yang membuat Nusron geram.

“Yang satu ini mohon maaf ya jalannya diseret-seret. Jadi bagaimana ya, padahal cuma semeter dari bangku ke mikrofon itu diseret-seret jalannya, ini bagaimana,” ujar Ridwan Saidi.

“Kemudian saya lihat lipatan sarungnya pada debat malam itu beda.”

“Dia memakai lipatan sarung gaya kandi, selon tengah, jadi lipatan bertumpuk di tengah-tengah.”

“Kandi, selon tengah itu lipatannya lain, jadi bukan lipatan Indonesia yang sekali lipat. Jadi ditutup lipatan di tengah, jadi kelebaran sarungnya ekstra large,” tambah Ridwan Saidi.

Atas pernyataan tersebut Nusron memberikan interupsi dan meminta kembali pada topik pembicaraan.

Setelah interupsi dari Nusron, Ridwan Saidi kembali berbicara sesuai topik pembahasan yaitu penangkapan Rumahurmuziy.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Amirul)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.