Dampak Negatif Jika Stress
Jakarta, SatuNegeri.net - Sebuah penelitian terbaru
mengungkap bagaimana otak memprediksi reaksi tubuh dalam menghadapi situasi
yang membuat stres. Beberapa orang mengalami reaksi fisik terhadap stres yang
lebih besar dibanding yang lain. Jantung mereka berdegup lebih cepat dan
tekanan darah mudah naik. Respons berlebihan ini akan berdampak negatif dalam
jangka panjang.
Orang-orang yang tekanan darahnya naik saat stres
kemungkinan akan mengalami tekanan darah tinggi di masa datang. Bukan cuma itu,
risiko kematian akibat penyakit jantung juga meningkat. Begitu kata penelitian
yang dimuat di Journal of the American Heart Association pada 23 Agustus 2017.
"Orang-orang yang menunjukkan respons kardiovaskular
yang lebih besar terhadap stres juga yang paling berisiko mengalami masalah
kardiovaskular, dan memahami mekanisme otak dalam hal ini bisa membantu
menurunkan risiko," kata penulis penelitian Pieter Gianaros, pengajar
jurusan psikologi di Universitas Pittsburg, Amerika Serikat.
Untuk mempelajari hubungan otak-tubuh ini, para peneliti
memindai otak 300 orang dewasa dan memonitor respons fisik mereka, seperti
tekanan darah dan detak jantung. Selama otaknya dipindai, para peserta
menjalani tes yang didesain untuk menciptakan situasi yang membuat stres,
misalnya menjawab pertanyaan dengan waktu terbatas.
Sayangnya, penelitian ini memiliki keterbatasan. Contohnya,
semua peserta sehat, berusia paruh baya dan berisiko kecil terserang penyakit
jantung. Penelitian tidak dilakukan terhadap orang-orang yang kesehatannya
kurang maksimal.
Kemudian, seperti dilansir Live Science, penelitian juga
tidak membuktikan meningkatnya aktivitas di beberapa bagian otak untuk
merespons stres menyebabkan perubahan pada tubuh, bukan hanya kaitan antara
otak dan fisik. Gianaros mengakui masih butuh lebih banyak penelitian untuk
melihat kaitan antara aktivitas otak dan respons stres pada tubuh. [SN/Tmp]
Post a Comment