Situasi Terkini ! Militer Myanmar Bunuh Kaum Rohingnya Termasuk Bayi
Yangoon, SatuNegeri.net - Militer Myanmar
dituding melakukan pembunuhan di melampaui batas hukum yang dimiliki di kawasan
Rakhine yang dihuniwarga Muslim Rohingnya.
Menurut kesaksian warga dan sejumlah aktivis
hak asasi manusia, para serdadu terlatih itu menembaki kaum pria Rohingya tak
besenjata, perempuan, dan anak-anak.
"Bala tentara itu juga melakukan
serangan dengan cara membakar apa saja yang ada di sana," kata saksi mata.
Otoritas di Myanmar mengatakan, serangan
militer yang berlangsung sejak Jumat, 25 Agustus 2017, mengakibatkan sedikitnya
100 orang tewas.
Mereka menjelaskan, aksi bersenjata itu
sengaja dilancarkan untuk memberangus perlawanan Tentara Penyelamat Arakan
Rohingnya (ARSA) yang sebelumnya menyerbu pos polisi pada subuh dinihari.
Pemerintah Myanmar meyatakan bahwa mereka
melancarkan perang melawan terorisme di Maungdaw, Buthidaung dan Rathedaung,
kawasan yang dihuni sekitar 800 ribu orang.
Aziz Khan, seorang warga Maungdaw,
mengatakan, militer menyerbu desanya pada Jumat subuh dan menembak tanpa
pandang bulu ke arah mobil dan rumah penduduk.
"Pasukan pemerintah dan polisi penjaga
perbatasan yang tewas sedikitnya 11 orang di desa saya. Ketika mereka tiba,
mereka mulai menembak setiap yang bergerak. Selanjutnya, beberapa tentara
melakukan pembakaran. Perempuan dan anak-anak termasuk yang tewas dalam aksi
bersenjata tersebut," ucapnya.
"Sekalipun bayi, tak lepas dari amuk
senjata militer Myanmar," tambahnya.
Menurut sejumlah aktivis pembela Rohingnya,
jumlah korban tewas lebih besar daripada yang disebutkan pemerintah kepada
media. Mereka menjelaskan, korban tewas sesuai dengan catatannya mencapai 800
minoritas Muslim, termasuk puluhan perempuan dan anak-anak.
Post a Comment